cover
Contact Name
Nazarwin Saputra
Contact Email
nazarwin.saputra@umj.ac.id
Phone
+6287865877618
Journal Mail Official
jurnal.as-syifa@umj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Tangerang Selatan, 15419, email: jurnal.as-syifa@umj.ac.id
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal As-syifa
ISSN : -     EISSN : 7222055     DOI : https://doi.org/10.24853/assyifa
AS-SYIFA:Jurnal pengabdian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat merupakan jurnal yang berisikan hasil-hasil kegiatan pengabdian masyarakat serta pemberdayaan kesehatan masyarakat. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu di bulan Mei dan bulan November. Jurnal ini menerima hasil pengabdian masyarakat yang dapat berupa penerapan bidang ilmu, kesehatan masyarakat, epidemiologi, promosi kesehatan, gizi kesehatan dan semua bidang ilmu yang berhubungan dengan ilmu kesehatan yang belum pernah dipublikasi dimedia manapun. Bentuk kegiatan yang dipublikasi di jurnal ini dapat berupa hasil pemantauan, investigasi, skrinning, penerapan teknologi tepat guna, pelatihan, penyuluhan, pengembangan implementasi system program kesehatan, pemberdayaan kesehatan dan kegiatan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat di dalam rumpun ilmu kesehatan. E-ISSN: 2722-2055 AS-SYIFA : Jurnal pengabdian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat mengundang para dosen, penggiat pemberdayaan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pemerhati kesehatan serta mahasiswa S1/S2/S3 rumpun ilmu kesehatan untuk mengirimkan artikel ilmiah hasil pengabdian masyarakat untuk dipublikasikan di jurnal ini. Paper yang masuk akan di-review secara peer review. Setelah review selesai akan diinformasikan melalui open journal system (OJS).
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat" : 10 Documents clear
Operasi Apik Untuk Gunung Cikuray Bersih, Sehat, Dan Lestari Nurfadhilah Nurfadhilah; Iis Komalasari; Agung Prabawa
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.89-94

Abstract

Mendaki gunung merupakan kegiatan olahraga sekaligus rekreasi yang dalam situasi tertentu mengakibatkan tumpukan sampah tertinggal di berbagai lokasi (puncak, sekitar kemah, dan sepanjang lintasan). Kegiatan bernama Operasi Bersih Sampah Gunung Cikuray bertujuan membersihkan lokasi terjangkau dari sampah, khususnya yang berbahan plastik. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu-Ahad, 29-30 Agustus 2020 melalui Kiara Janggot, Kota Garut, Jawa Barat. Kegiatan diikuti 52 orang dengan peserta termuda berusia 9 tahun dan tertua 45 tahun, 38 lelaki dan 14 perempuan. Sampah yang berhasil dikumpulkan dan dibawa ke kaki gunung berjumlah sekitar 60 kantong ukuran 3kg dan 15 karung ukuran 20 kg, total sekitar 400 kg. Jenis sampah umumnya botol  (botol plastik berisi urin, botol AMDK, botol minuman keras, tutup botol), pembalut, tisu, bungkus permen, bungkus mi instan, dan puntung rokok. Kegiatan ini sangat bermanfaat, selain bagi kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan, juga bagi individu yang mengikuti kegiatan, baik secara fisik maupun mental.---Mountain climbing is a sport as well as recreational activity which in certain situations results in piles of garbage left in various locations (at the top, around the camp, and along the trails). The activity called Operation Mount Cikuray Garbage Cleanup aims to clean up affordable locations from rubbish, especially those made of plastic. The activity was carried out on Saturday-Sunday, 29-30 August 2020 through Kiara Janggot, Garut City, West Java. The activity was attended by 52 people with the youngest participants aged 9 years and the oldest 45 years, 38 men and 14 women. The garbage collected and brought to the foot of the mountain is around 60 and 15 20 kg sacks, a total of about 400 kg. Types of waste are generally bottles (plastic bottles containing urine, bottled drinking water bottles, liquor bottles, bottle caps), sanitary napkins, tissue wrappers, instant noodle wrappers, and cigarette butts. This activity is very beneficial, in addition to cleanliness, health and environmental sustainability, as well as for individuals who participate in the activity, both physically and mentally.
Penerapan Siklus Promosi Kesehatan Untuk Meningkatkan Phbs Dan Kadarzi Di Rw 40, Dusun Jaranan, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Marsiana Wibowo; Nurmala Apriyanti; Nur Syamsiah Awuni; Alda Triana; Meicy Devisca; Fini Khafillah; Berlian Febri Utami
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.125-135

Abstract

Program promotif gaya hidup sehat telah banyak digencarkan pemerintah diantaranya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Namun demikian, cakupan penerapan indikatornya seringkali tidak dapat terpenuhi, hanya beberapa atau sebagian keluarga yang menerapkan secara utuh. Dusun Jaranan menjadi salah satu yang belum menerapkan secara utuh. Data terakhir menunjukkan 53,35% untuk PHBS tahun 2018 sedangkan kadarzi sudah 95,44%. Penerapan ini selalu mengalami perubahan naik maupun turun. Oleh karena itu diperlukan penilaian kesehatan dan upaya promotif yang berkesinambungan. Studi ini bertujuan untuk melakukan seluruh tahapan siklus promosi kesehatan di RW 40 Dusun Jaranan. Metodenya penilaian kesehatan menggunakan metode kuantitatif dengan survey. Data yang dihasilkan berupa permasalahan yang prioritas yaitu masih adanya yang merokok di dalam rumah. Oleh karena itu, program yang disepakati bersama masyarakat adalah peningkatan pengetahuan tentang bahaya rook bagi perokok aktif dan pasif dengan metode ceramah dan alat bantu berupa poster, leaflet, dan video. Intervensi ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak berupa peningkatan pengetahuan sasaran. Upaya ini harus terus ditindaklanjuti oleh puskesmas setempat agar tidak berhenti pada peningkatan pengetahuan saja, namun juga sikap dan perilaku.---The healthy lifestyle promotion program has been intensified by the government including Clean and Healthy Behavior (PHBS) and Nutrition Conscious Families (Kadarzi). However, the scope of the application of the indicators can often not be fulfilled, only a few or some families who apply in full. Jaranan Hamlet is one that has not been implemented in full. The latest data shows 53.35% for PHBS in 2018 while the levels of have been 95.44%. This application always changes up and down. Therefore it is necessary to have an ongoing health assessment and promotive effort. This study aims to conduct all stages of the health promotion cycle in RW 40 of Jaranan Hamlet. The method of health assessment uses quantitative methods with surveys. The data generated in the form of a priority problem that is still the existence of smoking in the house. Therefore, the program agreed with the community is to increase knowledge about the dangers of rooks for active and passive smokers with lecture methods and assistive devices in the form of posters, leaflets, and videos. This intervention can go according to plan and have the effect of increasing target knowledge. This effort must continue to be followed up by local health centres so as not to stop at increasing knowledge, but also attitudes and behavior.
Bakti Sosial Khitanan Massal Dihartawan Dihartawan; Dadang Herdiansyah; Nazarwin Saputra; Suherman Suherman; Nur Romdhona; Abul A'la Al Maududi
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.55-60

Abstract

Tradisi khitan di Indonesia sudah dikenal sejak jaman dahulu, terutama semenjak masuknya Islam ke nusantara. Namun perlu diketahui pula bahwa tradisi khitan ini sesungguhnya sudah ada sejak pertama kali manusia diturunkan ke muka bumi. Nabi adam adalah manusia pertama yang dikhitan. Selain dari sisi perintah agama dari sisi kesehatan khitan pun sangat berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang diakibatkan tidak bersihnya alat kelamin pria ini. WHO pada 2007 menyatakan sirkumsisi memberi manfaat mencegah penularan penyakit HIV/AIDS dan kanker. Ikatan Dokter Anak indonesia pada tahun 2008 juga menyatakan khitan dapat mencegah penumpukan kotoran atau smegma serta mencegah fimosis, yang kedua kondisi ini dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin bayi dan anak. Namun terkadang pelaksanaan khitan ini belum dapat dilakukan karena terkendala faktor biaya yang cukup besar, sehingga pelaksanaannya pun tertunda. Salah satu upaya agar setiap anak dapat melakukan khitan adalah dengan diadakannya bakti sosial khitanan massal. Dan dari kegiatan khitanan massal ini diharapkan akan banyak anak di Indonesia yang dapat dikhitan, sehingga tercapai peningkatan derajat kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia yang baik.---The circumcision tradition in Indonesia has been known since ancient times, especially since the entry of Islam into the archipelago. However, it should also be noted that the circumcision tradition has actually existed since the first time humans were descended to the earth. Prophet Adam was the first man to be circumcised. Apart from the religious orders in terms of circumcision health is also very influential in improving health and preventing the emergence of diseases caused by unclean male genitals. WHO in 2007 said circumcision provided benefits to prevent transmission of HIV / AIDS and cancer. Indonesian Pediatrician Association in 2008 also stated circumcision can prevent the accumulation of dirt or smegma and prevent phimosis, both of these conditions can cause infection of the genitals of infants and children. But sometimes the implementation of circumcision can not be done because of significant cost factors, so the implementation was delayed. One effort that every child can circumcise is to hold a mass circumcision social service. And from this mass circumcision activity, it is expected that many children in Indonesia can be circumcised, so that an improved degree of health and growth of Indonesian children can be achieved.
Peningkatan Pengetahuan Ergonomi Terhadap Pembuat Konveksi Tas Fandita Tonyka Maharani
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.95-100

Abstract

Konveksi memiliki peran yang besar terhadap peningkatan sosial dan ekonomi masyarakat. Akan tetapi, proses kerja di industri konveksi memiliki risiko kesehatan dan keselamatan terhadap pekerja. Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa pekerja konveksi X bekerja lebih dari 12 jam per hari. Diketahui pula bahwa tempat kerja (work station) yang digunakan kurang ergonomis. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan terkait aspek ergonomi terhadap pembuat tas. Pemberian informasi ergonomis dilakukan terhadap 6 orang pekerja konveksi PT. X. Advokasi melalui diskusi langsung dilakukan terhadap pemilik konveksi. Pre-Test dan Post-Test diberikan kepada pekerja yang menunjukkan peningkatan skor setelah dilakukan pemberian informasi. Pemilik konveksi X bersedia untuk mengubah work station dan penyesuaian tugas para pekerja. Diharapkan dengan peningkatan pengetahuan pada pekerja sekaligus penyesuaian work station dan tugas dapat menurunkan risiko keluhan musculoskeletal pada pekerja PT.X---It has been known that convection industry has the big impact to improve the social and economic aspects among society. However, the work processes in the industry have the health and safety risks. The preliminary observation shows that the workers of Convection X work more than 12 hours a day. It also been observed that the work station was lack of ergonomic aspect. The ergonomic information and knowledge were given to 6 workers. The advocation was conducted to the owner. Pre-Test and Post-Test was conducted to the workers and show the score improvement after the counselling was delivered. The owner agreed to change the work station and adjust the workers’ tasks.
Edukasi Gerakan Hidup Sehat dengan Aktivitas Fisik Pada Wali Murd Paud Gemilang, Kelurahan Benda Baru Ernyasih Ernyasih; Elsa Sylvania Sari; Najwa Khairina; Munaya Fauziah; Andriyani Andriyani; Triana Srisantyorin; Aragar Aragar Putri
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.61-66

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan suatu bentuk perilaku keseharian yang sangat penting untuk dilakukan karena mendukung terciptanya kualitas hidup yang lebih baik. Gaya hidup masyarakat sekarang lebih menyukai makanan siap saji, dimana makanan tersebut banyak mengandung lemak, protein, tinggi garam dan rendah serat. Gaya hidup seperti ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan antara lain hipertensi, gagal jantung, diabetes mellitus, stroke dan penyakit ginjal.  Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa maka didapatkan satu permasalahan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Benda Baru khususnya di  RW 003 yaitu kurangnya aktivitas Fisik, kurangnya konsumsi buah dan sayur dan merokok. Metode yang digunakan adalah pre dan post test serta edukasi gerakan sehat dengan aktivitas fisik.  Kegiatan penyuluhan ini meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan aktivitas fisik untuk menurunkan faktor risiko terjadinya Penyakit tidak menular khususnya penyakit Hipertensi wali murid PAUD Gemilang.---Clean and Healthy Living Behavior is a form of daily behavior that is very important to do because it supports the creation of a better quality of life. The lifestyle of people now prefers ready-to-eat food, where these foods contain lots of fat, protein, high salt and low fiber. This lifestyle can cause various health problems including hypertension, heart failure, diabetes mellitus, stroke, and kidney disease. From the results of the Village Community Meeting, one health problem was found in the work area of the Benda Baru Health Center, especially in RW 003, namely lack of physical activity, lack of consumption of fruits and vegetables and smoking. The method used was pre and post-test and healthy movement education with physical activity. This counseling activity increases public knowledge and awareness about the importance of doing physical activity to reduce risk factors for non-communicable diseases, especially hypertension, guardians of PAUD Gemilang students.
Penyemprotan Desinfektan Di Musholla An Nur, Kelurahan Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan Munaya Fauziah; Andriyani Andriyani; Ernyasih Ernyasih; Alien Mustika Ningsih; Rohimi Zam Zam
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.101-106

Abstract

Kegiatan KKN online Kelompok 51 Universitas Muhammadiyah Jakarta Tahun 2020 mempunyai program kegiatan berupa penyemprotan desinfektan untuk mencegah penularan Covid-19.  Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Dengan diadakannya sosialisasi online ini diharapkan dapat memberikan kontribusi  dalam masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 dan dapat menurunkan jumlah kasus Covid- 19. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan. Sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan sehingga dapat menerapkan disiplin dan hidup sehat di era new normal di masa pandemic covid-19.---The group 51 Muhammadiyah University of Jakarta online KKN activities in 2020 have an activity program in the form of spraying desinfectants to prevent Covid-19 transmission. This activity is a community service carried out by lecturers and students. By holding this online socialization, it is hoped that it can contribute to society to prevent the transmission of Covid-19 and be able to reduce the number of Covid-19 cases. This is expected to provide health, social, economic and environmental benefits. With this socialization, it is expected to be able to provide insight and knowledge so that they can apply discipline and live a healthy life in the new normal era during the Covid-19 pandemic.
Edukasi Gizi Seimbang bagi Kader Posyandu pada Masa Pandemi Covid-19 sebagai Pencegahan Balita Stunting di Kabupaten Bogor Tria Astika Endah Permatasari; Hirfa Turrahmi; Illavina Illavina
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.67-78

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan risiko peningakatan prevalensi stunting pada balita. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting melalui edukasi yang terus menerus. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kader posyandu mengenai pesan gizi seimbang yang diberikan secara berseri melalui media sosial di wilayah Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah melalui media sosial (whatsapp group) dengan cara memberikan pesan secara berseri sesuai dengan 4 (empat) pilar gizi seimbang  yang mencakup 1) konsumsi makanan beraneka ragam, 2) Perilaku Hidup Bersh dan Sehat (PHBS), 3) pemantauan berat badan, dan 4) aktivitas fisik.  Pesan diberikan kepada 42 kader yang berasal dari Desa Tangkil dan Desa Pasir Buncir, masing-masing 21 orang kader untuk setiap desa yang dilakukan selama Bulan Juli-Agustus tahun 2020. Hasil edukasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor pengetahuan mengenai gizi seimbang terkait pencegahan terjadinya stunting pada balita dari 77,52±10,82 SD saat pre-test menjadi 82,19±9,93 SD saat posttest. Selain itu, rata-rata skor sikap juga meningkat dari 40,21±6,67 SD menjadi 44,48±5,44 SD. Kader posyandu diharapkan dapat menjadi agen perubahan perilaku pencegahan stunting melalui edukasi kepada orang tua balita untuk mencegah terjadinya stunting di masa pandemi Covid-19.---The Covid-19 pandemic causes an increased risk of stunting prevalence in children under five. One of the efforts that can be made to prevent stunting is through continuous education. The purpose of this community service activity (PKM) is to increase the knowledge and attitudes of posyandu cadres regarding the message of balanced nutrition given in series through social media in the Caringin District, Bogor Regency. The method used in this PKM activity is through social media (Whatsapp group) by giving messages in a series according to the 4 (four) pillars of balanced nutrition which includes 1) consumption of a variety of foods, 2) Behavior of Clean and Healthy Living (PHBS), 3) monitoring of body weight, 4) physical activity. Messages were given to 42 cadres from Tangkil Village and Pasir Buncir Village, every 21 cadres conducted during July-August 2020. PKM results show that there is an increase in the average knowledge score of 77.52 ± 10, 82 SD (before) became 82.19 ± 9.93 SD. In addition, the average attitude score increased from 40.21 ± 6.67 SD to 44.48 ± 5.44 SD. Posyandu cadres are expected to become agents of behavior change in preventing stunting by educating parents of toddlers to prevent stunting during the Covid-19 pandemic.
Persiapan Ibu Nifas Selama Menyusui Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Pemberian Asi Setiana Andarwulan; Indria Nuraini
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.107-114

Abstract

ASI merupakan makanan pokok bayi. Ibu nifas memberikan ASI kepada bayinya selama 6 bulan. Pemberian ASI oleh ibu yang dilakukan selama masa adaptasi kebiasaan baru, masih saja diikuti dengan isu – isu yang berisi tentang larangan pemberian ASI, bila ibu yang melahirkan mengalami positif covid -19. Kegiatan PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) dengan tema “Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dengan sub tema “Persiapan Ibu Nifas Selama Menyusui Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Pemberian ASI ” bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu nifas melalui peran keluarga, ketika beradaptasi dengan kebiasaan baru setelah periode adaptasi new normal. Selain itu kegiatan ini sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan ibu nifas supaya tetap sehat di era adaptasi kebiasaan baru. Peran keluarga menjadi hal yang sangat penting demi keberlangsungan hidup selama proses adaptasi berlangsung. Seorang ibu nifas akan memulai hal baru dengan melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru. Adaptasi ini membutuhan pengetahuan dan pemahaman yang betul sebagai bekal supaya menyusui selama adaptasi kebiasaan baru dapat tercapai. Webinar tentang mitos kebiasaan baru menyusui dapat membantu para ibu yang sedang memiliki pemahaman yang kurang tentang adanya adaptasi kebiasaan baru selama menyusui. Selain itu dengan adanya dukungan keluarga juga dapat membantu keberhasilan menyusui. Dengan demikian peran keluarga dalam meningkatkan kesehatan ibu nifas selama beradaptasi dengan kebiasaan baru dapat tercapai. ---Breast milk is the staple food for babies. Postpartum mothers provide breast milk to their babies for 6 months. Breastfeeding by mothers during the adaptation period for new habits is still followed by issues that contain the prohibition of breastfeeding, if the mother who gives birth is positive for Covid -19. The PPM (Community Service) activity with the theme "The Role of Families in Improving Maternal and Child Health in the Adaptation Period for New Habits with the sub-theme" Preparing for Postpartum Mother During Breastfeeding in the Adaptation Period for New Habits in Breastfeeding "aims to increase the knowledge and skills of postpartum mothers through family role, when adapting to new habits after a new normal adaptation period. In addition, this activity is an effort to increase the knowledge of postpartum mothers so that they stay healthy in the era of adapting to new habits. The role of the family is very important for survival during the adaptation process. A postpartum mother will start new things by adapting to new habits. This adaptation requires proper knowledge and understanding as provisions so that breastfeeding during the adaptation of new habits can be achieved. Webinars on the myths of new breastfeeding habits can help mothers who have a poor understanding of adapting to new habits during breastfeeding. In addition, family support can also help breastfeeding success. Thus the role of the family in improving the health of postpartum mothers while adapting to new habits can be achieved.
Implementasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Metode Takakura Pada Masyarakat Di Tangerang Selatan Izza Hananingtyas; Mellyania Kencana Dewi; Nurul Fadhillah Kundari; Mala Zelika Yahya Putri; Qonita Nur Salamah; Putri Mulia Hayati Sibarani; Eva Safitri; Fidah Syadidurahmah
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.79-88

Abstract

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan pada tahun 2018, Tangerang Selatan Tangerang selatan menghasilkan sampah hingga 1.000 ton per hari. Jumlah sampah tertinggi yaitu 43,39% sampah organik dari dapur rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran untuk menerapkan pengelolaan limbah rumah tangga dengan Pelatihan Pupuk Kompos Takakura di Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilakukan kepada Majelis Ta’lim dan kader kesehatan RW 04 Lengkong Gudang. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan 78,6% peserta pelatihan melakukan pengolahan sampah organik di rumah mereka dan 71,4% peserta pelatihan merekomendasikan metode Takakura kepada orang-orang di sekitar, 67,9% masyarakat yang berpartisipasi merespons positif pengelolaan limbah rumah tangga dengan metode Takakura. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk menerapkan pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan demikian, ini akan mengurangi limbah rumah tangga dan risiko dampak lingkungan, sehingga secara tidak langsung juga akan meminimalkan dampak kesehatan.---Based on data from the South Tangerang Environment Office in 2018, South Tangerang produces up to 1.000 tons of waste per day. The highest amount of waste is 43.39% organic waste from household kitchens. Community service activities undertaken by the Public Health team of UIN Syarif Hidayatullah aimed to to increase the knowledge, skills, awareness to implement household waste management by Training Takakura Compost Fertilizer in South Tangerang. This activity was carried out for the religious study group and health cadres of RW 04 Lengkong Gudang. The results of this activity showed 78.6% of trainees doing organic waste processing in their homes and 71.4% of trainees recommending the Takakura method to people around, 67.9% participants responded positively to manage household waste by the Takakura method. It was expected to be able to encourage the community to implement household waste management. Thus, it will reduce household waste and the risk of environment effect , so it also will indidirectly minimize health effect.
Penyuluhan Protozoa Usus Penyebab Diare dan Penyerahan Washtafel Pada Siswa SD Makamhaji 03 Sukoharjo Rochmadina Suci Bestari; Novita Ardilla; Safitri Sri Handayani
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.115-124

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia. Pada tahun 2016 terdapat 911.901 kejadian diare di Jawa Tengah. Salah satu sebab diare adalah infeksi protozoa usus. Penyakit diare yang disebabkan oleh protozoa usus pada siswa SD bisa terjadi karena banyak faktor, antara lain yaitu pengetahuan dan sikap tentang protozoa usus yang bisa menyebabkan diare, serta perilaku dalam pencegahan diare karena protozoa usus. Perilaku dalam hal ini yang bisa mencegah terjadinya diare karena protozoa usus yaitu menjaga personal higiene siswa, misalnya mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar. Oleh karena itu, kami mengadakan pengabdian masyarakat dengan cara memberikan penyuluhan tentang protozoa usus yang bisa menyebabkan diare kepada siswa-siswi SD Makamhaji 03 Sukoharjo. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada siswa-siswi SD Makamhaji 03 Sukoharjo tentang protozoa usus yang dapat menyebabkan diare. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 November 2019 di SD Negeri Makamhaji 03 Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Peserta penyuluhan terdiri dari siswa-siswi kelas IV, sebanyak 37 anak. Siswa-siswi mengikuti penyuluhan dengan antusias. Acara ditutup dengan penyerahan washtafel dan sabun cuci tangan dari tim penyuluh kepada pihak sekolah. Persiapan, proses dan hasil penyuluhan baik. Terdapat peningkatan pengetahuan siswa tentang protozoa sebagai penyebab diare. Hal tersebut bisa diketahui dari nilai kuesioner. Rata-rata nilai pretes adalah 2,45 sedangkan rata-rata nilai postes adalah 3,16.---Diarrhea is an endemic disease in Indonesia. On 2016, the incidence of diarrhea was 911.901 cases in Central Java. One of microorganism can cause diarrhea is intestinal protozoa. Protozoal diarrhea in elementry school students can occur because of many factors, such as knowledge and attitude  of the diarrheal prevention. One of the attitudes is about maintain personal hygiene, such as washing hands before and after eating and after defecation. We did the community service by socialization to the students about intestinal protozoa as cause of diarrhea. The socialization aimed to give adequat information about intestinal protozoa as cause of diarrhea to the students of SD Makamhaji 03 Sukoharjo. The community service was held on Wednesday, 13th November 2019 in SD Makamhaji 03 Sukoharjo. The audience was students of 4th grade of SD Makamhaji 03 Sukoharjo, 37 students. The students attended the socialization well. There  was donation of washtafel and hand soap from presenter team to school team. The preparation, process and socialization result was good. There was increasing of students’ knowledge about intestinal protozoa as cause of diarrhea, within the mean of pretest score was 2.45 meanwhile the mean of postes score was 3.16.

Page 1 of 1 | Total Record : 10